Fase phallic, merupakan salah satu perkembangan psikoseksual yang dilewati anak.
"Aduh, kenapa ya anak saya senang sekali memegang penisnya? Apakah ini tanda anak lelaki masuk fase phallic?"
Siapa di antara ayah dan bunda yang was-was, melihat kebiasaan si kecil yang sedang senang memegang penisnya? atau vagina? Kemudian bertanya-tanya, saat melihat anak memainkan alat genital, apakah perlu dilarang atau dibiarkan saja?
Apa yang dimaksud dengan fase phallic?
Dokter yang sempat menjabat sebagai sekretaris di Asosiasi Seksologi Indonesia ini menjelaskan bahwa kondisi anak lelaki yang 'memainkan' penisnya merupakan hal yang wajar terjadi. Artinya, anak lelaki sudah memasuki fase phallic.
"Fase phallic merupakan tahapan yang akan dilalui anak usia 3-5 tahun, dan ini sesuai dengan perkembangan psikoseksualnya. Di mana si anak mulai merasakan sensasi seksual di kelaminnya pertama kali," ucap dr. Oka Negara, pengajar di bagian Andrologi.
Kemudian dr. Oka menjelaskan bahwa ada beberapa perkembangan psikoseksual anak yang perlu dipahami orang tua. Apa saja?
0-2 tahun
Nah, sejak lahir sampai usia 2 tahun, mereka sudah memulai dan merasakan sensasi seksual di area mulut. Oleh karena itulah, fase ini dinamakan fase oral.
2-3 tahun
dr. Oka melanjutkan, pada usia 2 sampai 3 tahun, anak balita ini merasakan sensasi seksual di dubur, sehingga disebut fase anal.
3-6 tahun (muncul fase phallic)
Selanjutnya, anak-anak mulai memasuki dan merasakan sensasi seksualnya di area kelamin. Nah, fase inilah yang sempat bikin saya khawatir. Bertanya-tanya, apakah situasi tersebut juga dinamakan sebagai masturbasi?
Fase inilah yang disebut sebagai fase phallic tadi. Menurut dr. Oka, tahapan ini memang sering kali disadari dan dipahami dengan baik oleh orang tua.
6-11 tahun
Perkembangan psikoseksual selanjutnya adalah fase laten, di mana si anak tidak fokus dengan sensasi seksual tetapi lebih banyak di tumbuh kembang fisik dan kognitif. Nah, fase ini mulai dirasakan oleh anak-anak yang sudah masuk sekolah.
Usia 12 tahun ke atas
Tahapan terakhir adalah fase genital. Perkembangan psikoseksual di usia ini sudah memasuki perkenalan dan tahapan kehidupan seksual sesungguhnya yang ditandai dengan adanya tanda-tanda pubertas.
"Anak-anak usia ini mulai merasakan sensasi seksual, sudah bisa menikmati organ-organ seksnya secara sadar," tegas dr. Oka.
Dengan demikian, kita sebagai orang tua memang perlu siap dan memberikan pendidikan seksual sesuai perkembangan usia anak. Kalau sudah memasuki usia praremaja dan remaja, anak memang perlu paham soal reproduksi.
Saat Anak Memasuki Fase Phallic dan Memainkan Penis, Larang atau Dibiarkan?
"Dok, saat melihat anak memegang penisnya, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua? Harus dilarang, atau bagaimana?"
Pertanyaan ini pun meluncur saat berkesempatan bertanya kepada dr. Oka. Ketika itu, dr. Oka mengatakan kalau kondisi ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan, apalagi sampai dimarahi.
"Saat orang tua melihat anak memainkan alat genitalnya, jangan dimarahi. Hal ini justru bisa terekam dalam memori si anak sebagai sebuah kejadian yang baginya memegang kelamin atau beraktivitas seksual itu adalah sebuah hal terlarang, ini justru akan berpotensi memunculkan persepsi buruk seksual di masa depannya." ucap dr. Oka.
"Kalau anak mulai menggesek-gesekkan penisnya, dibiarkan saja sejauh tidak mengganggu lingkungan sekitar atau orang lain. tetapi, kalau memang terlalu sering dan mengganggu, dialihkan saja ke hal lain. Misalnya dengan mengajak anak bermain yang lain atau diberikan permainan yang lebih menarik atau lakukan aktivitas fisik yang disenangi," tambah dr. Oka.
dr. Oka juga menegaskan kalau fase ini akan dilewati anak lelaki atau pun anak perempuan. Selain itu, fase ini juga akan terlewati karena seiring pertumbuhan dan bertambahnya usia, anak akan beralih ke fase laten. "Jadi fase phallic biasanya, akan berhenti sekitar usia 5 atau 6 tahun."
Apa yang dikatakan dr. Oka memang benar. Dengan bertambahnya usia anak, fase phallic ini memang sudah dilewati. Namun, bukan berarti PR sebagai orang tua selesai, sebab saat ini anak sudah memasuki usia 11 tahun. Masuk usia praremaja, artinya ada tantangan baru yang menanti di mata.
(sumber: artikel id.theasianparent.com dipublish ulang oleh www.khitanan.id #edited)