Masa pubertas merupakan fase penting di mana tubuh anak mengalami perkembangan dan perubahan. Namun, mengapa beberapa anak perempuan mengalami menstruasi sebelum usia 10 tahun?
Menurut informasi dari situs idai.id, pubertas pada anak perempuan umumnya dimulai pada rentang usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki cenderung mengalami pubertas pada rentang usia 9-14 tahun. Namun, ada beberapa anak perempuan yang mengalami pubertas dini, yaitu ketika perubahan fisik dari masa kanak-kanak ke dewasa terjadi lebih awal dari yang seharusnya.
Pubertas dini pada anak perempuan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Menurut Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI, Direktur Eksekutif Asosiasi Pediatri Internasional, pubertas dini pada anak perempuan sering kali disebabkan oleh peningkatan indeks massa tubuh (IMT) atau obesitas. Menurutnya, anak perempuan dengan indeks massa tubuh yang tinggi cenderung mengalami pubertas lebih awal.
Prof. Aman menjelaskan bahwa berdasarkan penelitiannya pada tahun 2019-2020, usia menstruasi rata-rata anak perempuan di Jakarta turun dari 11 tahun menjadi di bawah 10 tahun, hal ini sebagian karena peningkatan indeks massa tubuh. Dia juga mencatat bahwa semakin banyak kasus menstruasi pada anak perempuan yang belum mencapai usia 10 tahun.
Dilansir dari laman HaiBunda, pubertas dini yang disebabkan oleh obesitas juga dapat memengaruhi pertumbuhan fisik anak, seperti tinggi badan yang tidak mencapai potensi maksimalnya.
Penelitian menunjukkan bahwa pubertas memiliki dampak penting pada kesehatan mental anak. Anak yang mengalami pubertas lebih awal cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental dan perilaku berisiko.
Pematangan fisik dan mental membutuhkan waktu selama fase pubertas. Meskipun perubahan dalam perilaku dan sikap sering terjadi selama pubertas normal, hal ini dapat menjadi lebih kompleks dan berisiko ketika anak mengalami pubertas dini.
Dengan demikian, pemahaman tentang pubertas dini pada anak perempuan penting untuk dihadapi dengan pemahaman yang luas dan penanganan yang sesuai. Semoga informasi ini bermanfaat.
(Foto/Gambar: Ilustrasi menstruasi/Dok. Freepik)