Mengenal Internalizing Behavior: Penyebab Kekhawatiran, Depresi, dan Menjadi Tertutup pada Anak
Mengenal Internalizing Behavior: Penyebab Kekhawatiran, Depresi, dan Menjadi Tertutup pada Anak
Selasa, 03 Oktober 2023 11:07 WIB | 807 views

Salah satu tipe perilaku yang mungkin dimiliki oleh seorang anak adalah internalizing behavior (perilaku internalisasi). Ini adalah tindakan di mana seseorang mengarahkan energi negatif ke dalam diri mereka sendiri. Dengan kata lain, individu yang menunjukkan perilaku internalisasi cenderung melakukan tindakan merugikan bagi diri mereka sendiri daripada menyerang orang lain, yang biasanya disebut sebagai perilaku eksternalisasi.


Dilansir dari laman HaiBunda, menurut Danang Baskoro, seorang psikolog klinis, internalizing behavior adalah perilaku yang cenderung muncul secara internal. Dalam kata lain, perilaku ini tidak selalu terlihat oleh orang lain.

"Internalizing behavior adalah jenis perilaku yang cenderung muncul secara internal dalam diri individu, sehingga tidak selalu terlihat oleh orang lain," kata Psikolog Danang saat dihubungi melalui WhatsApp.

Perilaku ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan perilaku eksternalisasi, yang melibatkan tindakan yang lebih terlihat dan dapat diamati oleh orang lain.


Ciri-ciri internalizing behavior
Dalam konteks ini, Danang menjelaskan beberapa ciri internalizing behavior pada anak, yaitu:

1. Kesulitan Mengatasi Emosi
Anak-anak dengan perilaku internalisasi sulit mengatasi emosi mereka. Mereka cenderung menahan perasaan mereka daripada mengungkapkannya, termasuk perasaan cemas, depresi, atau stres.

2. Perilaku Pasif
Anak-anak yang memiliki perilaku internalisasi cenderung menghadapi masalah dengan cara yang pasif. Mereka mungkin mencoba untuk menghindari konfrontasi atau menarik diri dari situasi sosial.

3. Kekhawatiran Berlebihan
Perilaku internalisasi dapat menyebabkan anak merasa takut dan khawatir secara berlebihan, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak mengancam mereka.

4. Rasa Rendah Diri
Anak-anak dengan perilaku internalisasi sering memiliki harga diri yang rendah dan merasa tidak berharga.

5. Kehilangan Minat dalam Aktivitas
Anak-anak dengan perilaku ini dapat kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial mereka.

6. Masalah Kesehatan Fisik
Perilaku internalisasi pada anak dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti gangguan tidur, sakit kepala, atau masalah makan.

7. Potensi Depresi atau Kecemasan
Jika perilaku internalisasi pada anak berlanjut dalam jangka waktu yang lama, ini dapat memengaruhi kesejahteraan mereka dan mungkin menjadi tanda adanya depresi atau kecemasan yang memerlukan perhatian dari seorang profesional kesehatan mental.


Itulah pengertian dan ciri-ciri perilaku internalisasi (internalizing behavior) yang dapat muncul pada anak. Semoga informasi di atas bermanfaat!


(Foto/Gambar: Ilustrasi internalizing behavior pada anak/iStockphoto)



Berikan Komentar Via Facebook