Mengenal Apa Itu Kutil Kelamin: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya
Mengenal Apa Itu Kutil Kelamin: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya
Selasa, 09 Mei 2023 11:12 WIB | 955 views
Pengertian Kutil Kelamin

Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di area kelamin atau anus akibat infeksi virus HPV (human papillomavirus). Kutil kelamin berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual.

Dilansir dari alodokter.com, kulit kelamin atau kondiloma akuminata ditularkan melalui hubungan seksual dengan penderitanya, baik melalui vagina, mulut, maupun dubur. Umumnya, kutil kelamin muncul beberapa bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita infeksi HPV. Namun, kutil kelamin juga bisa muncul setelah bertahun-tahun, atau bahkan tidak muncul sama sekali.


Pengobatan dan Pencegahan Kutil Kelamin

Pengobatan kutil kelamin dilakukan dengan pemberian obat salep/krim, seperti asam trikloroasetat, atau dengan prosedur operasi, seperti krioterapi. Kedua metode pengobatan tersebut dilakukan untuk menghilangkan kutil kelamin dan meredakan gejala yang timbul.

Untuk mencegah terjadinya kutil kelamin, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan hubungan seksual secara aman. Selain itu, kutil kelamin juga bisa dicegah dengan menjalani vaksinasi HPV.


Penyebab Kutil Kelamin

Kutil kelamin atau condyloma accuminata disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Namun, dari lebih 120 jenis virus HPV, hanya 30–40 jenis di antaranya yang menular melalui hubungan seksual. Dari 30 jenis tersebut, 90% kasus kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan HPV tipe 11.

Penyebaran kutil kelamin dapat terjadi melalui:
  • Hubungan seksual, baik melalui vagina, mulut, atau dubur
  • Kontak langsung dari kulit ke kulit, misalnya bila penderita kutil kelamin menyentuh kelaminnya sendiri, lalu menyentuh kelamin pasangannya
  • Berbagi penggunaan alat bantu seks (sex toys) dengan penderita kutil kelamin

Pada kasus yang jarang terjadi, kutil kelamin juga dapat menular ke bayi dari ibu yang terinfeksi virus. Perlu diketahui bahwa kutil kelamin tidak menular melalui ciuman, atau media tertentu seperti alat makan, handuk, dan toilet duduk.


Faktor Risiko Kutil Kelamin

Orang yang aktif secara seksual lebih berisiko terserang kutil kelamin, terutama jika berhubungan seks dengan penderita infeksi HPV. Risiko terinfeksi akan lebih besar bila berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan, atau berhubungan seks tanpa mengenakan kondom.

Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kutil kelamin, yaitu:
  • Sedang hamil
  • Merokok atau kecanduan alkohol
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau menggunakan obat-obatan tertentu
  • Aktif berhubungan seksual sejak usia muda
  • Pernah menderita infeksi menular seksual jenis lain

Gejala Kutil Kelamin

Kutil kelamin berukuran kecil dengan warna serupa kulit atau sedikit lebih gelap sehingga terkadang sulit terlihat langsung. Kutil kelamin dapat tumbuh tunggal, atau berkelompok dan membentuk struktur seperti kembang kol.

Meskipun kadang tidak terlihat, kutil kelamin dapat menimbulkan sejumlah gejala di area tumbuhnya kutil, seperti:
  • Gatal
  • Rasa tidak nyaman
  • Sensasi seperti terbakar
  • Nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim

Pada pria, kutil kelamin dapat tumbuh di sejumlah area berikut:
  • Batang atau ujung penis
  • Kantung buah zakar (skrotum)
  • Selangkangan
  • Paha bagian atas
  • Sekitar atau di dalam anus

Sedangkan pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di:
  • Dinding vagina
  • Bagian luar vagina (vulva)
  • Bagian di antara vagina dan anus (perineum)
  • Di dalam vagina atau di dalam anus
  • Leher rahim (serviks)
Selain di kelamin dan area di sekitarnya, kutil kelamin juga bisa tumbuh di lidah, bibir, mulut, dan tenggorokan. Kondisi ini umumnya terjadi akibat melakukan seks oral dengan penderita infeksi kutil kelamin. Akan tetapi, tumbuhnya kutil kelamin di mulut sangat jarang terjadi.


Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda:
  • Memiliki benjolan di area kelamin atau anus yang bisa terasa gatal atau berdarah ketika digaruk
  • Memiliki pasangan yang menderita kutil kelamin meskipun tidak mengalami gejala apa pun
Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan jika kutil kelamin tumbuh pada ibu hamil.  Sementara pasien dengan kutil kelamin yang berukuran besar, terus berdarah, dan menutupi saluran kemih, perlu segera mendapatkan penanganan oleh dokter.


Diagnosis Kutil Kelamin

Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, riwayat kesehatan dan riwayat seksual pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kelamin yang diduga mengalami pertumbuhan kutil.

Pada beberapa kasus, kutil kelamin tidak bisa dilihat secara kasat mata. Oleh sebab itu, dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis, seperti:

1. Pap smear

Pap smear dilakukan dengan membuka vagina pasien menggunakan cocor bebek atau spekulum. Tujuannya adalah untuk melihat bagian dalam vagina hingga ke leher rahim (serviks).

Setelah itu, dokter akan mengambil sampel sel di serviks dan menelitinya di laboratorium. Tujuannya adalah untuk mendeteksi keberadaan sel abnormal di leher rahim.

2. Kolposkopi

Dokter akan membuka vagina pasien menggunakan spekulum, kemudian melihat sel-sel di dalam serviks menggunakan kolposkop, yaitu alat seperti mikroskop yang dilengkapi dengan lampu.

Agar area serviks terlihat lebih jelas, dokter akan mengoleskan cairan khusus. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari leher rahim untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

3. Tes HPV-DNA

Walaupun tipe virus HPV penyebab kutil kelamin berbeda dengan jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks, virus HPV penyebab kanker serviks juga bisa ikut menginfeksi pasien. Melalui tes HPV DNA, dokter dapat mengetahui jika pasien juga terinfeksi virus HPV penyebab kanker serviks.

Wanita yang telah didiagnosis menderita kutil kelamin disarankan untuk menjalani pap smear setiap 3 atau 6 bulan. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui bila ada perubahan pada leher rahim pasien. Langkah ini penting, karena wanita yang terkena kutil kelamin berisiko tinggi terserang kanker serviks.


Pengobatan Kutil Kelamin

Pada beberapa kasus, kutil kelamin tidak menimbulkan gejala yang mengganggu dan dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika kutil kelamin menimbulkan gatal, nyeri atau sensasi terbakar di kelamin, dokter akan melakukan beberapa metode pengobatan.

Perlu diketahui bahwa meski kutil kelamin berhasil dihilangkan, bukan berarti virus HPV di dalam tubuh penderita juga menghilang. Virus HPV masih dapat menulari orang lain meskipun penderita sudah tidak lagi mengalami gejala infeksi HPV atau kutil kelamin.

Oleh sebab itu, tujuan pengobatan kutil kelamin bukan hanya untuk menghilangkan kutil kelamin, tetapi juga untuk menurunkan risiko penularan, meredakan gejala yang menyertainya, serta mencegah komplikasi.

Adapun beberapa metode pengobatannya adalah:

Obat-obatan
Sebagai langkah awal penanganan kutil kelamin, dokter dapat meresepkan obat dalam bentuk krim atau salep, seperti:
  • Asam trikloroasetat, untuk membakar kutil kelamin
  • Imquimod, untuk mengatasi kutil kelamin dengan meningkatkan daya tahan tubuh
  • Podophylin, untuk menghancurkan jaringan kutil kelamin
  • Sinecatechin, untuk menangani kutil kelamin di bagian luar, dalam, atau sekitar anus

Operasi
Selain dengan obat-obatan, kutil kelamin bisa diatasi dengan operasi. Prosedur ini dilakukan jika pemberian obat kutil kelamin tidak efektif, atau bila kutil kelamin berukuran besar. Metode operasi untuk mengatasi kutil kelamin meliputi:

1. Eksisi

Pada metode eksisi, kutil akan dipotong dan dibuang menggunakan pisau bedah. Prosedur ini umumnya menimbulkan nyeri setelah bedah.

2. Electrocautery

Electrocautery atau bedah listrik adalah metode bedah yang menggunakan listrik, untuk membuang jaringan abnormal, termasuk kutil kelamin.

3. Krioterapi

Krioterapi dilakukan dengan membekukan kutil menggunakan nitrogen cair. Prosedur ini cukup efektif untuk menghilangkan kutil berukuran kecil. Sementara jika ukuran kutil cukup besar, krioterapi perlu dilakukan sampai beberapa kali. Pada umumnya, 50-60% kutil hilang setelah 3-4 kali krioterapi.

4. Operasi dengan sinar laser

Prosedur ini umumnya digunakan untuk mengangkat kutil kelamin yang sulit untuk dihilangkan. Pada prosedur ini, laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah di dalam kutil sehingga kutil mati dan dapat diangkat.

Prosedur ini juga digunakan untuk menghancurkan kutil yang sulit dicapai, misalnya di saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh (uretra).

Selain metode pengobatan di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu proses pengobatan kutil kelamin, yaitu:
  • Tidak merokok
  • Tidak menggunakan losion atau sabun mandi yang mengandung parfum
  • Tidak berhubungan seksual sampai kutil kelamin sembuh
  • Tidak menggunakan obat-obatan penghilang kutil yang dijual bebas


Komplikasi Kutil Kelamin

Jika tidak ditangani, kutil kelamin dapat tumbuh membesar dan menyebar dengan cepat. Kondisi tersebut membuat kutil lebih sulit untuk dihilangkan. Risiko penularan infeksi kepada pasangan seksual juga akan lebih besar.

Kutil kelamin juga dapat menimbulkan komplikasi lain, seperti:
  • Kanker
Beberapa jenis virus HPV juga berisiko memicu pertumbuhan sel kanker di dalam serviks. Bukan hanya kanker serviks, penderita juga dapat terserang kanker vulva, kanker anus, kanker penis, serta kanker mulut dan tenggorokan.
  • Gangguan pada masa kehamilan
Kutil kelamin yang membesar bisa membuat penderitanya sulit buang air kecil, serta dapat mengurangi peregangan vagina saat proses bersalin. Kutil kelamin di vagina atau vulva bahkan dapat berdarah saat proses melahirkan.

Pada kasus yang jarang terjadi, bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin dapat terinfeksi kutil di tenggorokannya. Pada kasus tersebut, operasi harus dilakukan agar sistem pernapasan bayi tidak tersumbat oleh kutil.


Pencegahan Kutil Kelamin

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kutil kelamin menular melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu, cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman, seperti:
  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  • Menggunakan kondom setiap berhubungan seks
  • Tidak berbagi pakai alat bantu seks (sex toys)
  • Tidak berhubungan seks dengan seseorang yang tidak diketahui riwayat seksualnya

Selain dengan melakukan upaya di atas, kutil kelamin juga bisa dicegah dengan menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV diberikan 2–3 kali pada orang yang belum aktif secara seksual, yaitu pada usia 10–18 tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian vaksin pada usia yang dianjurkan lebih efektif mengurangi risiko terjadinya kutil kelamin.


Ditinjau oleh: dr. Pittara


Berikan Komentar Via Facebook