Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang dihirup, disuntikkan, tertelan, atau bahkan disentuh. Reaksi muncul karena zat tersebut dianggap asing.
Reaksi tubuh ketika alergi:
Bengkak
Bentol-bentol
Gatal
Mual-muntah
Diare
Sesak nafas, dan lainnya.
2011
Menurut World Allergy Organization (WAO), penderita alergi di dunia jumlahnya semakin meningkat.
30-40%
Dari penduduk dunia mengalami alergi.
1993-2006
Center for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat masalah alergi meningkat 3 kali lipat.
Alergi merupakan kondisi yang diturunkan., tidak bisa dihilangkan. Apa yang bisa dilakukan?
Kenali efek alergi, dengan ciri sebagai berikut:
diare
kulit merah
batuk
bersin
muntah
sesak napas
gatal-gatal
bengkak pada wajah
pingsan
Cari Tahu Pemicu Alergi (Alergen):
cuaca
makanan
asap
obat-obatan
tungau
debu
bulu binatang
Identifikasi Lewat Tes
Jika sulit mengidentifikasi alergen, jalani tes alergi. Dokter umumnya akan menyuntikkan sedikit zat alergen untuk melihat reaksi tubuh anak sebagai efek alergi.
1. Hindari Alergen
Jika alergen sudah diketahui, hindari. Jika muncul gatal-gatal usai makan telur, hindari telur. Jika anak sesak napas ketika menghirup asap rokok, jangan ada asap rokok di rumah.
2. Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
ASI eksklusif dan pemberian gizi seimbang telah lama diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Jangan lupa, dorong si kecil untuk banyak bergerak.
3. Bijak Pelihara Hewan
Alergi juga dapat dipicu oleh bulu kucing, anjing, ayam, kelinci, burung, atau yang lainnya. Pertimbangkan dengan saksama jenis binatang yang dipelihara.
4. Cuci Tangan
Biasakan selalu cuci tangan sehabis beraktivitas. Alergen dapat menempel di tangan sehingga dapat memicu terjadinya alergi.
5. Beritahu Dokter
Jika anak alegi terhadap jenis obat tertentu, pastikan untuk menginformasikannya ke tim medis demi mendapat resep obat yang aman.
(sumber: nakita.id #edited)