Kriteria Sunat yang Gagal, Perlu Diketahui sebelum Melakukan Khitan Ulang!
Kriteria Sunat yang Gagal, Perlu Diketahui sebelum Melakukan Khitan Ulang!
Jum'at, 08 September 2023 11:35 WIB | 1.157 views

Khitan atau dalam medis disebut sirkumsisi adalah prosedur memotong dan membuang kulup (kulit luar) yang menyelubungi kepala penis. Prosedur ini dapat dilakukan pada bayi, anak-anak, hingga pria dewasa.

Sunat direkomendasikan untuk mengurangi timbulnya masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penyakit menular seksual, seperti HIV.

Nah, seperti prosedur medis lainnya, beberapa risiko dapat terjadi setelah sunat dilakukan, termasuk hasil sunat yang gagal sehingga harus diulang.


Lalu, seperti apa kriteria sunat yang gagal sehingga perlu diulang? Lalu adakah efeknya jika sunat tidak dilakukan 2 kali untuk mengatasi hasil sirkumsisi yang tidak sempurna?

Sebelumnya ketahui terlebih dahulu bahwa khitan ulang bertujuan untuk memperbaiki hasil sunat yang tidak sempurna. Tujuannya adalah untuk mencapai hasil yang diinginkan dan tidak didapat dari prosedur awal.

Dilansir dari laman Solopos, keputusan menjalani khitan 2 kali harus didasarkan pada riwayat medis dan tujuan kesehatan pasien. Umumnya, sunat ulang dilakukan karena adanya potongan kulit yang tersisa dan tidak terjahit dengan baik.

Meski tidak sakit, potongan yang kurang presisi bisa membuat urine keluar tak berarah saat pipis. Selain itu, kulit kulup yang sangat menonjol dapat mengaburkan kelenjar kepala penis. Nah, untuk mengetahui penyebab sunat ulang, dokter harus melakukan observasi secara langsung.


Berikut ini sejumlah kondisi atau kriteria bentuk sunat gagal yang perlu direvisi seperti dikutip dari Klik Dokter:


1. Sisa Kulit Kulup Terlalu Banyak
Sirkumsisi ulang perlu dilakukan jika ada terlalu banyak kulup yang tersisa setelah disunat. Kulup yang tersisa dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Seiring dengan pertumbuhan penis, area di sekitar organ kejantanan berisiko ditumbuhi lebih banyak lemak dari jaringan parut yang berkembang.

2. Penis Terkubur
Kriteria sunat yang gagal berikutnya adalah penis terkubur. Apabila setelah khitan, area lemak di sekitar penis seolah mengubur penis, maka Anda perlu menjalani sirkumsisi ulang.  Penis yang terkubur bisa membuat Anda sulit kencing. Kondisi ini juga meningkatkan risiko infeksi kulit di sekitar penis.

3. Penile Skin Bridge
Revisi sunat juga diperlukan ketika penile skin bridge atau jembatan kulit penis berkembang. Penile skin bridge adalah keadaan ketika batang penis menempel pada ujung penis.


Semoga informasi yang telah disampaikan bermanfaat!

(Foto/Gambar: Ilustrasi sunat stsu khitan/RSIA Stella Maris)



Berikan Komentar Via Facebook