Sunat atau yang lebih dikenal dengan khitan adalah sesuatu yang sangat penting bagi anak laki-laki. Terlepas dari ajaran agama dan kepercayaan tertentu, sunat atau khitan sebenarnya memiliki beberapa manfaat kesehatan. Di antaranya adalah menjaga kebersihan, mencegah infeksi, mencegah penyakit, dan mencegah inflamasi.
Namun masih saja ada mitos yang tersebar di kalangan masyarakat terkait khitan dan itu tidak sesuai dengan medis. Yakni, khitan menyebabkan anak bertambah tinggi badannya atau sebaliknya tinggi badan anak tidak bisa bertambah setelah khitan.
Dilansir dari kumparan.com, "Katanya habis sunat bisa tambah tinggi anaknya, habis sunat enggak bisa tumbuh (tinggi badannya), enggak ada hubungannya," tegas dr. Fransiska Kusumowidagdo, Sp.BA, Subsp. U. A (K), dokter spesialis bedah anak, kepada Basra.
"Ada yang bilang lagi kalau habis sunat, nanti Mr P (penis) tidak bisa tumbuh, itu juga tidak benar. Tumbuh tidaknya Mr P karena banyak faktor, mulai dari faktor hormonal, genetik. Jadi bukan karena sunat, kalau sunat yang kita potong hanya kulitnya saja," sambungnya.
Fransisca kembali menegaskan jika sunat pada anak tidak akan mempengaruhi tinggi badannya.
"Hoaks itu. Kecuali kalau dia sunat saat sudah melewati masa pertumbuhan atau ketuaan ya enggak bisa lah (bertambah tinggi badannya)," tukasnya.
Menurut Fransisca, sunat atau khitan sendiri merupakan prosedur untuk membuang bagian ujung dari kulit penis, sehingga kepala penis dapat terlihat dengan jelas.
Fransisca menuturkan jika sunat bisa dilakukan kapan saja, artinya tidak batasan usia dilakukannya sunat.
"Kalau ditanya usia ideal anak untuk sunat, itu tidak ada. Karena sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, tapi ada indikasi medis. Kalau ada indikasi medis seperti infeksi saluran kemih maka harus segera dilakukan sunat," tandasnya.