Cacar air merupakan permasalahan kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak dan disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Penyakit cacar air tidak boleh dianggap enteng karena, selain mudah menular, dapat menyebabkan gejala serius bahkan hingga kematian, terutama pada anak-anak dengan daya tahan tubuh yang lemah. Tanda umum cacar air melibatkan munculnya kulit melepuh dan ruam di perut, punggung, dan wajah.
Mengenal cacar air
Menurut Johns Hopkins Medicine, cacar air adalah penyakit yang menyebabkan ruam gatal, melepuh, dan mudah menyebar ke anak lain. Sebelum ditemukannya vaksin varicella pada tahun 1995, infeksi cacar air sangat umum pada anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung, udara melalui batuk atau bersin, serta cairan dari lepuhan cacar air.
Setelah terpapar, gejala cacar air biasanya muncul dalam beberapa pekan. Namun, vaksin varicella yang diberikan pada anak usia satu tahun dapat mencegah penyakit ini. Meskipun vaksin tidak memberikan perlindungan seratus persen, masih ada kemungkinan terkena cacar air.
Siapa yang berisiko terkena cacar air?
Setiap anak atau orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air atau mendapat vaksinasi berisiko terkena penyakit ini.
Gejala cacar air
Gejala cacar air umumnya ringan pada anak-anak, tetapi dapat menjadi serius pada orang dewasa atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala mencakup kelelahan, mudah marah, dan ruam gatal pada berbagai bagian tubuh, disertai demam dan penurunan nafsu makan. Gejala awal mirip dengan infeksi lain, tetapi setelah munculnya ruam kulit, diagnosis cacar air dapat dipastikan.
Jika anak telah divaksinasi dan terpapar, gejala biasanya lebih ringan. Namun, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter untuk pertolongan medis yang tepat.
Cara mendiagnosis cacar air
Dilansir dari laman HaiBunda, diagnosis cacar air dapat dicurigai melalui ruam yang khas pada tubuh. Hasil diagnosis positif didasarkan pada ruam yang muncul.
Apakah cacar air menyebabkan komplikasi?
Komplikasi cacar air lebih sering terjadi pada orang dewasa atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi meliputi infeksi bakteri sekunder, pneumonia, ensefalitis, ataksia serebelar, mielitis transversal, dan sindrom Reye. Penting untuk menghindari memberikan aspirin pada anak yang mengalami cacar air karena dapat meningkatkan risiko sindrom Reye.
Apakah ada kemungkinan terkena cacar air lagi?
Kemungkinan terkena cacar air lebih dari sekali sangat kecil. Meskipun banyak penyintas cacar air kebal seumur hidup, virus varicella-zoster dapat aktif kembali sebagai herpes zoster.
Cara perawatan cacar air
Perawatan cacar air disesuaikan dengan kondisi kesehatan, riwayat medis, dan preferensi dokter serta toleransi anak terhadap obat-obatan. Langkah-langkah umum melibatkan penggunaan asetaminofen untuk menurunkan demam, losion kulit untuk meredakan gatal, obat antivirus jika infeksi parah, istirahat di tempat tidur, minum cairan banyak untuk mencegah dehidrasi, mandi air dingin dengan soda kue, dan mencegah anak menggaruk lepuh.
Dengan demikian, risiko penularan cacar air pada anak dan kemungkinan terulang hingga kedua kali atau seumur hidup dapat dijelaskan. Semoga informasi yang telah disampaikan bermanfaat.
(Foto/Gambar: Ilustrasi cacar air pada anak/Dok. JoenStock/Getty Images/iStockphoto)