Setelah berusia 3 tahun, anak diharapkan sudah tidak mengompol lagi, meski mengompol di usia 3-5 tahun masih bisa ditoleransi, yang jadi masalah jika berusia 5 tahun, anak masih mengompol. Berarti ada sesuatu yang tak wajar dan harus segera ditangani.
Berikut beberapa fakta menarik tentang mengompol.
Usia dan Mengompol
Lahir-1,5 Tahun
Tidak ada kesadaran saat mengosongkan kandung kemih
Mengompol masih normal
2-3 Tahun
Kemampuan mengontrol buang air kecil (BAK) mulai berkembang
Anak-anak bisa berlatih untuk "kering"
3-5 Tahun
Mulai dapat mengontrol BAK
Biasanya sudah berhenti mengompol
Mengenal Mengompol
Istilah Medis:
nocturnal enuresis
Penyebab Paling Sering:
penyakit urologis pada anak
Enuresis Primer:
terkait dengan masalah gangguan medis/organis, yaitu organ pelepasan
masalah ini umumnya dapat selesai dengan berkonsultasi pada urolog
Enuresis Sekunder:
terjadi bila anak sudah berhasil kering selama minimal 6 bulan dan mulai mengompol lagi
umumnya terkait dengan masalah emosi (sedih, takut, dan sebagainya)
3 Ketakutan Utama di Usia Sekolah
Kehilangan orangtua
Kehilangan penglihatan (buta)
Mengompol
Mengatasi Mengompol
Beri pujian saat anak tidak mengompoldi malam hari. "Pintar ya, anak mama sudah bisa tidak ngompol lagi."
Saat anak mengompol, tak perlu dimarahi. Lebih baik beri anak pengertian. "Nak, nanti malam mama bangunkan ya untuk pipis di kamar mandi. Dengan begitu kamu tidak pipis di tempat tidur."
Ajarkan tanggungjawab. Jika anak mengompol, minta ia ikut membantu melepas seprainya. Jangan sampai anak merasa tak masalah jika masih mengompol.
Diskusikan dengan Dokter Jika:
Anak masih mengompol pada usia 5-6 tahun.
Anak mulai mengompol lagi setelah kering beberapa waktu.
Anak mengompol disertai dengan nyeri buang air kecil atau urine berwarna merah muda.
Jika si kecil masih mengompol karena alasan medis, jelaskan dengan bahasa sederhana.
Daripada berkata:
"10% anak TK mengalami nocturnal enuresis"
Lebih baik:
"Ada 10 teman adek di sekolah yang juga masih mengompol karena sakit."
(sumber: nakita #edited)