Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami masalah kesehatan mental yang perlu segera ditangani. Salah satu langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan berkonsultasi dengan profesional seperti seorang psikolog.
Lalu, bagaimana kita bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk membawa anak ke seorang psikolog?
Berikut ini dilansir dari laman Klik Dokter, beberapa tanda yang dapat membantu orang tua mengenali apakah anak mereka memerlukan konsultasi dengan seorang psikolog anak:
1. Penurunan Kinerja Anak
Salah satu indikasi bahwa seorang anak mungkin membutuhkan bantuan psikolog adalah ketika mereka mengalami penurunan kinerja dalam berbagai aspek. Ini bisa mencakup penurunan nilai akademis, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati, atau bahkan regresi tanpa alasan yang jelas.
2. Keluhan Fisik yang Tidak Bisa Dijelaskan
Terkadang, kecemasan yang dialami oleh anak dapat menyebabkan keluhan fisik, meskipun tidak ada masalah kesehatan fisik yang terlihat. Misalnya, anak mungkin mengeluh sakit kepala atau perut, tetapi tidak ada penyebab fisik yang dapat diidentifikasi. Ini mungkin menjadi tanda bahwa mereka perlu bantuan psikolog untuk mengatasi kecemasan mereka.
3. Reaksi Emosional yang Berlebihan
Apakah anak menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan, seperti sering menangis, marah, gelisah, mudah tersinggung, atau kesulitan mengatasi tekanan? Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah kesehatan mental yang perlu diatasi dengan bantuan seorang psikolog.
4. Kesulitan Beradaptasi dalam Jangka Waktu yang Lama
Anak-anak sering harus menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka, seperti pindah rumah, perceraian orang tua, atau peristiwa traumatis. Jika anak kesulitan beradaptasi dalam jangka waktu yang lama, terutama jika perubahan ini mengubah perilaku dan emosi mereka, maka kemungkinan ada masalah serius yang perlu ditangani oleh seorang psikolog.
5. Anak Mengisolasi Diri
Ketika seorang anak mulai menjauh dari lingkungan sosial mereka dan menunjukkan tanda-tanda isolasi, ini juga bisa menjadi tanda bahwa mereka memerlukan bantuan dari seorang psikolog. Terutama jika mereka tidak mau berbicara tentang masalah mereka dan tampak enggan berbagi dengan orang tua.
6. Merasa Dirinya Tidak Berharga
Anak yang mengalami masalah kesehatan mental mungkin merasa bahwa mereka tidak berharga. Mereka mungkin menunjukkan perilaku menarik diri atau bahkan mengeluarkan ucapan tentang keinginan untuk tidak ada lagi. Jika anak merasa tidak berharga, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka perlu bantuan psikolog.
7. Kesulitan dalam Berkomunikasi
Orang tua mungkin menyadari bahwa anak sulit diajak bicara. Mereka mungkin sering memberontak, tidak mendengarkan, dan enggan berpartisipasi dalam diskusi dengan orang tua. Seorang psikolog mungkin dapat membantu mengenali kebutuhan anak dan meredakan ketegangan yang mungkin timbul antara orang tua dan anak.
8. Perubahan Pola Tidur
Perubahan dalam pola tidur anak dapat menjadi tanda bahwa mereka mengalami kecemasan atau stres yang berlebihan. Ini bisa mencakup kesulitan tidur atau tidur berlebihan karena kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
9. Perilaku Negatif yang Berulang
Seorang psikolog dapat membantu mengatasi masalah perilaku negatif yang terjadi berulang kali pada seorang anak, seperti menyakiti diri sendiri, intimidasi terhadap teman-teman sekolah, mencuri uang orang tua secara diam-diam, atau bahkan penyalahgunaan narkoba. Dalam situasi seperti ini, bantuan seorang psikolog mungkin diperlukan, terutama jika orang tua tidak tahu bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Sekarang, orang tua sudah memiliki pemahaman tentang kapan anak harus dibawa ke seorang psikolog. Penting untuk tidak menunda-nunda untuk membawa anak ke psikolog jika ada tanda-tanda di atas yang muncul pada mereka. Orang tua dapat mencari rekomendasi dari konselor atau guru di sekolah anak, atau mencari praktik psikolog di rumah sakit atau klinik tumbuh kembang.
Alternatif lain adalah menggunakan layanan Tanya Dokter secara online untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog. Melakukan hal ini akan membantu menjaga kesehatan mental anak dengan lebih praktis.
(Foto/Gambar: Ilustrasi anak yang mungkin sedang mengalami kecemasan/iStockphoto)