9 Kesalahan Orang Tua dalam Berkomunikasi dengan Anak Remaja: Waspadai Ini, Bun!
9 Kesalahan Orang Tua dalam Berkomunikasi dengan Anak Remaja: Waspadai Ini, Bun!
Jum'at, 21 Juni 2024 10:18 WIB | 65 views

Berkomunikasi dengan anak kecil dan remaja memerlukan pendekatan yang berbeda. Ada sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan orang tua saat berinteraksi dengan remaja, yang dapat memicu perilaku memberontak.

Menurut Healthsite, penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja berdampak positif pada prestasi akademis dan perilaku mereka. Remaja yang berkomunikasi dengan baik dengan orang tua cenderung lebih berprestasi di sekolah dan kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku berisiko.

Sebagai panutan dan figur paling berpengaruh, orang tua memainkan peran penting dalam membentuk nilai, harapan, dan pengambilan keputusan remaja.


Kesalahan Orang Tua dalam Berkomunikasi dengan Anak Remaja

Membangun komunikasi yang terbuka dengan remaja bisa menjadi tantangan. Berikut dilansir dari laman HaiBunda adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari orang tua saat berkomunikasi dengan anak remaja:

1. Jarang Mendengarkan
Remaja ingin didengarkan. Meski Bunda mungkin tidak setuju dengan pendapat mereka, penting bagi mereka untuk merasa bahwa pandangan mereka dihargai. Sebaiknya, lebih banyak mendengarkan daripada memberikan ceramah panjang. Ketika berbicara, lakukan dengan singkat dan jelas agar anak memiliki kesempatan untuk berbicara juga.

2. Meremehkan Emosinya
Hargai kekhawatiran dan masalah anak meski tampak sepele. Meremehkan emosinya dapat membuat anak merasa diabaikan. Sebaliknya, bantu mereka mencari solusi dan tingkatkan keterampilan pemecahan masalah sambil menunjukkan kepedulian.

3. Selalu Menyalahkan
Menyalahkan remaja atas masalah mereka bisa menciptakan jarak. Ketika mereka berbagi masalah, fokuslah untuk memahami perasaan mereka dan ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong diskusi yang lebih dalam.

4. Memotong Pembicaraan Anak
Hindari mengekspresikan ketidaksetujuan dengan memotong pembicaraan anak. Dengarkan cerita mereka sampai selesai sebelum memberikan pendapat. Gunakan pernyataan seperti "Menurut Bunda..." untuk mengungkapkan pikiran.

5. Selalu Menyelesaikan Masalah Anak
Hindari keinginan untuk memecahkan setiap masalah anak. Dorong mereka untuk mengungkapkan perasaan dan mencari solusi bersama. Ini membantu anak belajar bertanggung jawab dan memecahkan masalah secara mandiri.

6. Menolak Ide-Ide Anak Secara Langsung
Remaja sering kali memiliki ide ambisius tetapi tidak realistis. Daripada langsung menolak, tanggapi dengan rasa ingin tahu dan ajukan pertanyaan untuk memahami perspektif mereka.

7. Selalu Meninggikan Suara
Rasa hormat penting dalam hubungan dengan remaja. Hindari meninggikan suara atau bersikap tidak menyenangkan. Menunjukkan rasa hormat akan mengajarkan mereka untuk menghargai orang lain.

8. Membuat Anak Tidak Nyaman
Anak remaja lebih cenderung membuka diri ketika merasa nyaman. Jangan mengabaikan momen spontan untuk berbicara. Luangkan waktu untuk membuat mereka merasa dihargai.

9. Tidak Fokus
Saat berbicara dengan anak, hindari gangguan seperti ponsel atau pekerjaan. Anak akan merasa tidak dihargai dan enggan untuk terbuka di lain waktu.


Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, orang tua dapat menciptakan suasana yang menyenangkan saat berkomunikasi dengan anak remaja, meningkatkan frekuensi dan kualitas interaksi, serta memperkuat ikatan dengan mereka.

 

Ilustrasi ayah dan anak laki-laki (Dok.Freepik)


Berikan Komentar Via Facebook