Soft skill merujuk pada kumpulan atribut dan kemampuan pribadi yang memungkinkan individu berinteraksi secara efektif dalam konteks profesional. Ini melibatkan kemampuan untuk berkolaborasi, mengelola waktu dengan efisien, dan berkomunikasi secara jelas. Walaupun sulit diukur, soft skill memegang peranan krusial dalam kesuksesan anak di berbagai industri dan profesi.

Menurut laporan dari Forbes, perusahaan cenderung lebih menilai soft skill daripada hard skill, karena kemampuan keras lebih mudah diajarkan dibandingkan dengan investasi dalam pengembangan soft skill.

Soft skill, yang tidak dapat diukur dengan mudah, memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian anak, bukan hanya di lingkungan kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di rumah.


Berikut adalah 7 soft skill yang krusial untuk anak di masa depan, beserta panduan untuk orang tua bagaimana mengajarkannya kepada mereka dilansir dari laman HaiBunda:

1. Kerja Tim
Anak perlu diajarkan untuk bekerja efektif dalam tim, memahami tujuan bersama, mendukung rekan tim, berkomunikasi secara teratur, dan mendengarkan dengan aktif. Ini dapat ditanamkan melalui aktivitas berkelompok, seperti tugas rumah tangga atau permainan bersama teman.

2. Pemecahan Masalah
Kemampuan mencari solusi untuk masalah kompleks perlu ditanamkan sejak dini. Anak perlu diajak untuk mengidentifikasi masalah, meneliti situasi, dan menggunakan pemikiran kritis untuk mencari solusi yang efektif.

3. Komunikasi
Keterampilan komunikasi, termasuk mendengarkan aktif dan berbicara dengan jelas, merupakan aspek penting dari soft skill. Orang tua dapat mendorong anak untuk berbicara dengan keyakinan dan sopan, serta mengajarkan mereka bahasa tubuh yang efektif.

4. Kemampuan Beradaptasi
Anak perlu diberitahu bahwa perubahan adalah bagian normal dari kehidupan. Mengajarkan mereka untuk tetap terbuka terhadap perubahan, mencari peluang di dalamnya, dan membangun rutinitas baru merupakan langkah penting dalam mengembangkan kemampuan beradaptasi.

5. Berpikir Kritis dan Ketekunan
Anak perlu didorong untuk selalu bertanya, mengembangkan pemikiran kritis, dan memiliki ketekunan. Kemampuan ini dapat membantu mereka menghadapi tantangan, membuat keputusan yang tepat, dan tetap termotivasi dalam menghadapi kesulitan.

6. Manajemen Waktu
Soft skill manajemen waktu dapat diajarkan dengan mengajak anak untuk mengatur waktu secara efisien. Menyelesaikan tugas tepat waktu dan memahami konsekuensi dari penundaan merupakan langkah penting dalam mengembangkan keterampilan ini.

7. Kepemimpinan
Anak bisa diajarkan keterampilan kepemimpinan dengan memberikan tanggung jawab, membiarkan mereka memimpin dalam aktivitas tertentu, dan mencontohkan perilaku kepemimpinan melalui teladan orang tua.


Dengan mengajarkan soft skill ini sejak dini, diharapkan anak dapat lebih mudah beradaptasi dan berhasil di masa depan mereka. Bunda memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kemampuan anak untuk menghadapi tantangan di dunia yang terus berubah.



(Foto/Gambar: Ilustrasi Soft Skills Training/Dok. Rudzhan Nagiev | Kredit: Getty Images/iStockphoto)